most popular

Selasa, 15 November 2011

Dongeng Kotak Impian



Dua bulan ini, hidup Trivia begitu terasa aneh teman!!..sejak kedaangan Osca murid baru di kelasku. Bukan karena penampilan anak itu yang aneh, tapi sikap anak itu yang benar-benar membuatku seperti bersama balita. Bukannya apa, tapi apa yang ia lakukan ujung-ujungnya selalu dihubungkan dengan cerita khayal dari negri DONGENG yang childish banget. Sayang..ini dunia REAL buakan FAIRY TALE, bangun dari mimpi dong!! Ia bercerita, bahwa sering kali  yang ia alami ada sambungannya dengan dunia dongengnya. Pada awalnya aku tak percaya tapi.. kalian-kalian-kalian pasti inget di luar kepala deh cerita CINDERELA sama sepatu kaca nya itu..!!GOD !! percaya apa nggak.. alkisah gara-gara telat masuk kelas, dia lari-lari, di ujung jalan dia nubruk cowok, sepatunya Osca terlepas, kerena efek sikap balitanya, ia ke kelas tanpa menyadari ia hanya memakai satu sepatu. Entah bagaimana ceritanya, Steve membawakan sepatu Osca ke kelasnya. Steve??. biasa.standar.. nggak cakep, but..!! steve?? what?? bintang lapangan SMA kita kalii, cewe-cewe bisa langsung frozen  di tempat  GRAK gara-gara tatapan matanya yang COOL bgt! But…baru beberapa minggu setelah ADEGAN cinderela itu, gossip beredar, dan mereka JADIAN !! What?? Heran deh.. aku kira cewek kelas atas yang bisa dapetin Steve, ternyata balita ini mampu menakhlukkan hatinya!! Haduu…
Agghh..sihir dongeng itu mulai memberikan muatan listrik pada otakku untuk tertarik masuk di dalamnya, setelah sebuah vonis tentang dongeng kotak impian yang diluncurkan padaku. Ah..sudah!! Aku memandang kotak berukuran 8 x 8 cm tu dan ingin mengenyahkannya dari pandanganku. Tiba-tiba aku teringat akan perkataan Osca saat menyerahkan kotak ini,”vii.. percaya apa nggak, di dongeng kotak impian..apapun yang kamu tulis dalam kotak akan menjadi kenyataan, akhir- akhir ini kulihat kamu murung, jadi kupinjamkan kotak ini, anggap aja kotak impian. Nanti kalau sudah terwujud, aku bisa ambil, pinjem agak lama juga nggak apa apa sih..vii..”. setelah itu Osca pulang, hingga 2 hari ini dia belum masuk sekolah.. padahal hari ini tekatku sudah bulat untuk mengembalikan benda kotak dari negri dongeng ini kepadanya. Hujan mulai menjatuhkan rintiknya. Lamunanku buyar, aku memutuskan untuk segera pulang. Tapi hujan benar-benar tidak bersahabat. Sampai di depan gerbang hujan tidak memberinya sedikit celah untuk pulang,DERES BANGET. Mau tak mau, aku harus balik kanan dan kembali menuju tempat yang teduh. Ada sebuah bangku, dan aku duduk.. saat menikmati hujan tiba-tiba aku teringat akan kotak impian Osca. Pikiran ku benar-benar sakit..hingga aku menulis banyak macam yang aku inginkan di atas selembar kertas. Dan mulai sedikit mempercayai dongeng bodoh itu. Aku menulis permohonan agar hujan reda sampai ngelantur tentang my prince charming. Walaupun hanya ku tuliskan,”Aku sayang dia Tuhan, ku harap sama apa yang kita rasakan.”. bodohnya lagi aku hendak memasukkannya kedalam kotak tersebut, namun tak kudapati kotak impian itu dimanapun.. aku ingat, ternyata masih aku tinggalkan di ruang kelas. Aku berlari, bukan karena mengharap benda konyol itu mewujudkan impian ku. Hanya saja benda bodoh itu bukan punyaku, Osca pasti kecewa kalau tu benda hilang, ehm..mungkin juga bisa pakai alasan..ajaib tu benda, jadi ilang SENDIRI !! Sesampai di kelas untung saja kotak itu masih ada. Aku memasukkan selembar kertas yang berisi permintaan-permintaan bodohku. Hujan tak kunjung reda, kotak ajaib ini juga belum bereaksi dengan hujan. Aku memaki diriku sendiri yang telah coba mempercayai dongeng bodoh itu sambil keluar kelas dan membawa kotak itu namun seseorang berhasil membuat langkahku terhenti karena terpaksa. Kotak di tanganku terjatuh. Tubuhku menabrak seseorang, karena lepas kendali. Yang pertama kusadari adalah setangkai mawar merah yang tergeletak jatuh karena peristiwa tabrakan tadi. “maaf..” ucapnya. Aku mengangkat kepalaku karena tingginya yang melebihiku untuk mengetahui siapa pemilik suara yang sudah begitu familier di telingaku. Deg!!shok!! satu detik..dua detik..tiga detik.. berhenti berdetak..A.R.Z.A!! my prince charming!!  Ia mengambil bunga yang terjatuh tadi,“ Maaf, dari tadi aku mencarimu, sebenarnya bunga ini untukmu. Tapi sekali lagi maaf..sudah jatuh, jadi mungkin nggak pantas kuberikan padamu. Eh..em..bunga ini mungkin sama-sama jatuh, seperti hatiku..ehm? garing ya vii? Maaf lagi ya..percaya apa nggak, gini aja suda nervous tingkat tinggi loh, aku ngerti kamu pintar. Jadi aku rasa kamu bisa ngerti apa maksudku. Jadi gimana sama kamu?”. Aku tersenyum melihat tingkahnya. Arza bertanya lagi,”maaf ya..tapi apa aku bi-“. Aku menarik bunga yang ia ada di tangannya sehingga ia tidak melanjutkan kata katanya.”Aku juga sangat mengerti kalau kamu lebih pintar dari aku, jadi aku fikir kamu bisa membaca apa yang aku fikirkan.” Aku tersenyum nakal, meninggalkannya dengan langkah perlahan, namun ia mengimbangi langkahku dan berkata,” sangat paham tuan putri…”
Dari kejauhan tampak seorang gadis berpakaian putih berlari membawa kotak impian tersenyum menjauhi Trivia dan Arza, semakin jauh..hingga debu-debu bintang membawanya semakin menghilang,”Bukan masalah REAL atau FAIRY TALE..tapi tentang keyakinan kalian.” Gadis itu tersenyum sebelum benar-benar hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar