Dua bulan ini, hidup Trivia begitu
terasa aneh teman!!..sejak kedaangan Osca murid baru di kelasku. Bukan karena
penampilan anak itu yang aneh, tapi sikap anak itu yang benar-benar membuatku
seperti bersama balita. Bukannya apa, tapi apa yang ia lakukan ujung-ujungnya
selalu dihubungkan dengan cerita khayal dari negri DONGENG yang childish banget. Sayang..ini dunia REAL buakan FAIRY TALE, bangun dari mimpi dong!! Ia bercerita, bahwa sering
kali yang ia alami ada sambungannya
dengan dunia dongengnya. Pada awalnya aku tak percaya tapi.. kalian-kalian-kalian
pasti inget di luar kepala deh cerita CINDERELA sama sepatu kaca nya itu..!!GOD !! percaya apa nggak.. alkisah gara-gara
telat masuk kelas, dia lari-lari, di ujung jalan dia nubruk cowok, sepatunya Osca
terlepas, kerena efek sikap balitanya, ia ke kelas tanpa menyadari ia hanya
memakai satu sepatu. Entah bagaimana ceritanya, Steve membawakan sepatu Osca ke
kelasnya. Steve??. biasa.standar.. nggak cakep, but..!! steve?? what??
bintang lapangan SMA kita kalii, cewe-cewe bisa langsung frozen di tempat GRAK gara-gara tatapan matanya yang COOL bgt! But…baru beberapa minggu setelah ADEGAN cinderela itu, gossip
beredar, dan mereka JADIAN !! What?? Heran
deh.. aku kira cewek kelas atas yang bisa dapetin Steve, ternyata balita ini
mampu menakhlukkan hatinya!! Haduu…
Agghh..sihir dongeng itu mulai
memberikan muatan listrik pada otakku untuk tertarik masuk di dalamnya, setelah
sebuah vonis tentang dongeng kotak impian yang diluncurkan padaku. Ah..sudah!!
Aku memandang kotak berukuran 8 x 8 cm tu dan ingin mengenyahkannya dari
pandanganku. Tiba-tiba aku teringat akan perkataan Osca saat menyerahkan kotak
ini,”vii.. percaya apa nggak, di dongeng kotak impian..apapun yang kamu tulis dalam
kotak akan menjadi kenyataan, akhir- akhir ini kulihat kamu murung, jadi
kupinjamkan kotak ini, anggap aja kotak impian. Nanti kalau sudah terwujud, aku
bisa ambil, pinjem agak lama juga nggak apa apa sih..vii..”. setelah itu Osca pulang,
hingga 2 hari ini dia belum masuk sekolah.. padahal hari ini tekatku sudah
bulat untuk mengembalikan benda kotak dari negri dongeng ini kepadanya. Hujan
mulai menjatuhkan rintiknya. Lamunanku buyar, aku memutuskan untuk segera
pulang. Tapi hujan benar-benar tidak bersahabat. Sampai di depan gerbang hujan
tidak memberinya sedikit celah untuk pulang,DERES BANGET. Mau tak mau, aku
harus balik kanan dan kembali menuju tempat yang teduh. Ada sebuah bangku, dan
aku duduk.. saat menikmati hujan tiba-tiba aku teringat akan kotak impian Osca.
Pikiran ku benar-benar sakit..hingga aku menulis banyak macam yang aku inginkan
di atas selembar kertas. Dan mulai sedikit mempercayai dongeng bodoh itu. Aku
menulis permohonan agar hujan reda sampai ngelantur tentang my prince charming. Walaupun hanya ku tuliskan,”Aku
sayang dia Tuhan, ku harap sama apa yang kita rasakan.”. bodohnya lagi aku
hendak memasukkannya kedalam kotak tersebut, namun tak kudapati kotak impian
itu dimanapun.. aku ingat, ternyata masih aku tinggalkan di ruang kelas. Aku
berlari, bukan karena mengharap benda konyol itu mewujudkan impian ku. Hanya
saja benda bodoh itu bukan punyaku, Osca pasti kecewa kalau tu benda hilang,
ehm..mungkin juga bisa pakai alasan..ajaib tu benda, jadi ilang SENDIRI !!
Sesampai di kelas untung saja kotak itu masih ada. Aku memasukkan selembar
kertas yang berisi permintaan-permintaan bodohku. Hujan tak kunjung reda, kotak
ajaib ini juga belum bereaksi dengan hujan. Aku memaki diriku sendiri yang
telah coba mempercayai dongeng bodoh itu sambil keluar kelas dan membawa kotak
itu namun seseorang berhasil membuat langkahku terhenti karena terpaksa. Kotak
di tanganku terjatuh. Tubuhku menabrak seseorang, karena lepas kendali. Yang
pertama kusadari adalah setangkai mawar merah yang tergeletak jatuh karena
peristiwa tabrakan tadi. “maaf..” ucapnya. Aku mengangkat kepalaku karena
tingginya yang melebihiku untuk mengetahui siapa pemilik suara yang sudah
begitu familier di telingaku. Deg!!shok!! satu detik..dua detik..tiga detik..
berhenti berdetak..A.R.Z.A!! my prince
charming!! Ia mengambil bunga yang
terjatuh tadi,“ Maaf, dari tadi aku mencarimu, sebenarnya bunga ini untukmu.
Tapi sekali lagi maaf..sudah jatuh, jadi mungkin nggak pantas kuberikan padamu.
Eh..em..bunga ini mungkin sama-sama jatuh, seperti hatiku..ehm? garing ya vii?
Maaf lagi ya..percaya apa nggak, gini aja suda nervous tingkat tinggi loh, aku ngerti kamu pintar. Jadi aku rasa
kamu bisa ngerti apa maksudku. Jadi gimana sama kamu?”. Aku tersenyum melihat
tingkahnya. Arza bertanya lagi,”maaf ya..tapi apa aku bi-“. Aku menarik bunga
yang ia ada di tangannya sehingga ia tidak melanjutkan kata katanya.”Aku juga
sangat mengerti kalau kamu lebih pintar dari aku, jadi aku fikir kamu bisa
membaca apa yang aku fikirkan.” Aku tersenyum nakal, meninggalkannya dengan langkah
perlahan, namun ia mengimbangi langkahku dan berkata,” sangat paham tuan
putri…”
Dari kejauhan tampak seorang gadis
berpakaian putih berlari membawa kotak impian tersenyum menjauhi Trivia dan
Arza, semakin jauh..hingga debu-debu bintang membawanya semakin menghilang,”Bukan
masalah REAL atau FAIRY TALE..tapi tentang keyakinan
kalian.” Gadis itu tersenyum sebelum benar-benar hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar